A. Modernisasi
Modernisasi adalah suatu proses transformasi dari
suatu perubahan ke arah yang lebih maju atau meningkat di berbagai aspek dalam
kehidupan masyarakat. Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa modernisasi
adalah proses perubahan dari cara-cara tradisional ke cara-cara baru yang lebih
maju dalam rangka untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat. Sebagai suatu
bentuk perubahan sosial, modernisasi biasanya merupakan bentuk perubahan sosial
yang terarah dan terencana. Perencanaan sosial (social planning) dewasa ini
menjadi ciri umum bagi masyarakat atau negara yang sedang mengalami
perkembangan. Suatu perencanaan sosial haruslah didasarkan pada pengertian yang
mendalam tentang bagaimana suatu kebudayaan dapat berkembang dari taraf yang
lebih rendah ke taraf yang lebih maju atau modern. Di Indonesia, bentuk-bentuk
modernisasi banyak kita jumpai di berbagai aspek kehidupan masyarakatnya, baik
dari segi pertanian, industri, perdagangan, maupun sosial budayanya. Salah satu
bentuk modernisasi di bidang pertanian adalah dengan adanya teknik-teknik
pengolahan lahan yang baru dengan menggunakan mesin-mesin, pupuk dan
obat-obatan, irigasi teknis, varietas-varietas unggulan baru, pemanenan serta
penanganannya, dan sebagainya. Semua itu merupakan hasil dari adanya modernisasi.
Pada gambar berikut terlihat adanya kemajuan atau modernisasi dalam hal
pemanenan hasil pertanian. Pada gambar (a) terlihat bahwa pengolahan hasil
panen masih dilakukan secara manual; pada gambar (b) terlihat bahwa petani
setempat mulai menggunakan teknologi sederhana dalam pengolahan hasil panennya;
dan pada gambar (c) terlihat bahwa proses pemanenan dan pengolahan hasil panen
dilakukan dengan menggunakan alat pertanian yang canggih sehingga proses
pemanenan dan pengolahannya dapat dilakukan sekaligus.Berbagai bidang tersebut
dapat berkembang melalui serangkaian proses yang panjang sehingga mencapai
pola-pola perilaku baru yang berwujud pada kehidupan masyarakat modern.
Sayangnya, penggunaan istilah modernisasi banyak disalahartikan sehingga sisi
moralnya terlupakan. Banyak orang yang menganggap modernisasi hanya sebatas
pada suatu kebebasan yang bersifat keduniawian. Tidak mengherankan juga bila
banyak anggota masyarakat yang salah melangkah dalam menyikapi atau memahami
tentang konsep modernisasi.
Untuk menghindari kesimpangsiuran pengertian dan kesalahan pemahaman tentang modernisasi, maka secara garis besar istilah modern dapat diartikan berikut ini.
1. Modern berarti kemajuan yang rasional dalam segala bidang dan meningkatnya taraf penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan merata.
2. Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam pergaulan hidup. Agar modernisasi (sebagai suatu proses) tidak mengarah ke angan-angan belaka, maka modernisasi harus mampu memproyeksikan kecenderungan yang ada dalam masyarakat sekarang ke arah waktu-waktu yang akan datang.
Untuk menghindari kesimpangsiuran pengertian dan kesalahan pemahaman tentang modernisasi, maka secara garis besar istilah modern dapat diartikan berikut ini.
1. Modern berarti kemajuan yang rasional dalam segala bidang dan meningkatnya taraf penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan merata.
2. Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam pergaulan hidup. Agar modernisasi (sebagai suatu proses) tidak mengarah ke angan-angan belaka, maka modernisasi harus mampu memproyeksikan kecenderungan yang ada dalam masyarakat sekarang ke arah waktu-waktu yang akan datang.
Proses modernisasi tidak serta merta terjadi dengan
sendirinya. Modernisasi dapat terjadi apabila ada syarat-syarat berikut ini.
1) Cara berpikir yang ilmiah yang
melembaga dalam kelas penguasa maupun masyarakat.
2) Sistem administrasi negara yang
baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi.
3) Adanya sistem pengumpulan data
yang baik dan teratur.
4) Penciptaan iklim yang
menyenangkan dari masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat
komunikasi massa.
5) Tingkat organisasi yang tinggi,
terutama disiplin diri.
6) Sentralisasi wewenang dalam
pelaksanaan perencanaan sosial.
Hal yang harus kalian pahami adalah bahwa
modernisasi berbeda dengan westernisasi. Jika modernisasi adalah suatu bentuk
proses perubahan dari cara-cara tradisional ke cara-cara yang lebih maju;
westernisasi adalah proses peniruan oleh suatu masyarakat atau negara terhadap
kebudayaan dari negara-negara Barat yang dianggap lebih baik dari budaya
daerahnya. Berdasarkan hal tersebut, pengertian modernisasi lebih baik daripada
westernisasi. Akan tetapi, bersamaan dengan proses modernisasi biasanya juga
terjadi proses westernisasi, karena perkembangan masyarakat modern itu pada
umumnya terjadi di dalam kebudayaan Barat yang tersaji dalam kemasan Barat
pula.
B. Globalisasi
Istilah globalisasi berasal dari kata global atau
globe (globe = bola dunia; global = mendunia). Berdasarkan akar katanya
tersebut, dapat diartikan globalisasi sebagai suatu proses masuk ke lingkungan
dunia. Pada era modern ini harus diakui bahwa peradaban manusia telah memasuki
tahapan baru, yaitu dengan adanya revolusi komunikasi. Dengan cepat, teknik dan
jasa telekomunikasi yang memanfaatkan spektrum frekuensi radio dan satelit ini
telah berkembang menjadi jaringan yang sangat luas dan menjadi vital dalam
berbagai aspek kehidupan dan keselamatan bangsa-bangsa di dunia. Pemanfaatan
jasa satelit tidak semata-mata untuk usaha hiburan, namun berkembang secara
meluas dan digunakan dalam teknologi pertelevisian, komunikasi, komputer,
analisis cuaca, hingga penggunaan untuk survei sumber daya alam. Contoh paling
mudah adanya pengaruh globalisasi adalah adanya siaran langsung televisi
antarnegara. Hal-hal yang sedang terjadi di negara lain, misalnya final Piala
Dunia di Jerman dapat kita ketahui pada saat yang bersamaan. Dalam hal ini
definisi berita yang biasanya diartikan sebagai suatu peristiwa yang telah
terjadi berubah menjadi suatu peristiwa yang sedang terjadi. Contoh lain adalah
internet. Internet merupakan hasil penggabungan kemajuan teknologi komputer
dengan kemajuan teknologi komunikasi yang dianggap sebagai bentuk revolusi di
kedua bidang tersebut. Dengan kemampuan pembaruan data yang cepat, internet
berkembang sebagai “jendela dunia” yang up to date. Melalui internet, banyak
kemudahan yang dapat kalian peroleh tanpa harus berurusan dengan birokrasi
antarnegara. Pengiriman surat, data, atau dokumen-dokumen penting ke berbagai
penjuru dunia dapat dilakukan dalam hitungan detik.
Bebas, terbuka, langsung, dan tanpa mengenal batas
negara merupakan ciri era komunikasi global. Semua kalangan bisa berhubungan
dengan jaringan internet, termasuk di dalamnya jaringan-jaringan yang tidak
layak atau menyesatkan yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita.
Kondisi tersebut hanya sebagian kecil contoh globalisasi. Artinya, hubungan
antarmanusia tidak lagi dibatasi aturan atau wilayah negaranya saja, namun
mulai mengikuti aturan internasional yang berkembang di dunia. Adanya hubungan
yang mendunia ini dipengaruhi oleh adanya saluran-saluran pendukung proses
globalisasi berikut ini.
1. Saluran pergaulan; adanya kontak kebudayaan dan
saling mengunjungi antarwarga negara akan memudahkan seseorang mempelajari dan
mengerti kebudayaan asing. Bentuk pertukaran pelajar, home stay, pertukaran
misi kebudayaan, penyerapan tenaga kerja asing, dan sebagainya membuat
seseorang tidak hanya tinggal di negara lain, tetapi secara sadar atau tidak ia
akan menyerap kebiasaan dan pola kehidupan masyarakat setempat.
2. Saluran teknologi; berbagai peralatan teknologi merupakan saluran globalisasi yang membawa pengaruh yang sangat besar. Seperti telah diungkapkan sedikit pada bagian awal, saluran teknologi ternyata memiliki potensi perubahan yang sangat besar bagi masyarakat penggunanya.
3. Saluran ekonomi; produk-produk baru dapat dengan cepat diinformasikan pada konsumen. Hal ini akan mempercepat pola penawaran dan permintaan di pasar. Bahkan, saat ini sistem bisnis melalui multimedia sudah banyak dilaku-kan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia, misalnya dengan cara telemarketing, baik melalui pesawat telepon maupun internet. Kekayaan dan utang suatu negara dapat diketahui dan dibandingkan dengan kondisi di negara lain, sehingga hampir tidak ada rahasia yang dapat tertutup rapat.
4. Saluran media hiburan; produk-produk hiburan seperti film , lagu, dan berbagai jenis produk permainan/games yang beredar dapat memengaruhi mental masyarakat. Sektor ini perlu diwaspadai dalam upaya pembinaan dan perlindungan generasi muda dari degradasi moral.
2. Saluran teknologi; berbagai peralatan teknologi merupakan saluran globalisasi yang membawa pengaruh yang sangat besar. Seperti telah diungkapkan sedikit pada bagian awal, saluran teknologi ternyata memiliki potensi perubahan yang sangat besar bagi masyarakat penggunanya.
3. Saluran ekonomi; produk-produk baru dapat dengan cepat diinformasikan pada konsumen. Hal ini akan mempercepat pola penawaran dan permintaan di pasar. Bahkan, saat ini sistem bisnis melalui multimedia sudah banyak dilaku-kan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia, misalnya dengan cara telemarketing, baik melalui pesawat telepon maupun internet. Kekayaan dan utang suatu negara dapat diketahui dan dibandingkan dengan kondisi di negara lain, sehingga hampir tidak ada rahasia yang dapat tertutup rapat.
4. Saluran media hiburan; produk-produk hiburan seperti film , lagu, dan berbagai jenis produk permainan/games yang beredar dapat memengaruhi mental masyarakat. Sektor ini perlu diwaspadai dalam upaya pembinaan dan perlindungan generasi muda dari degradasi moral.
C. Dampak Modernisasi dan
Globalisasi
1. Tanggapan dan Kecenderungan
Perilaku Masyarakat terhadap Modernisasi dan Globalisasi
Saat memasuki era milenium ketiga ini, tampaknya
arus modernisasi dan globalisasi tidak akan dapat dihindari oleh negara-negara
di dunia dalam berbagai aspek kehidupannya. Menolak dan menghindari modernisasi
dan globalisasi sama artinya dengan mengucilkan diri dari masyarakat
internasional. Kondisi ini tentu akan menyulitkan negara tersebut dalam
menjalin hubungan dengan negara lain. Berbagai tanggapan dan kecenderungan
perilaku masyarakat dalam menghadapi arus modernisasi dan globalisasi. Secara
garis besar dapat dibedakan menjadi sikap positif dan sikap negatif berikut
ini.
a.Sikap
Positif
Sikap positif menunjukkan bentuk penerimaan
masyarakat terhadap arus modernisasi dan globalisasi. Sikap positif mengandung
unsur-unsur sebagai berikut.
1) Penerimaan secara terbuka (open minded); sikap ini merupakan langkah pertama dalam upaya menerima pengaruh modernisasi dan globalisasi. Sikap terbuka akan membuat kita lebih dinamis, tidak terbelenggu hal-hal lama yang bersikap kolot, dan akan lebih mudah menerima perubahan dan kemajuan zaman.
2) Mengembangkan sikap antisipatif dan selektif; sikap ini merupakan kelanjutan dari sikap terbuka. Setelah kita dapat membuka diri dari hal-hal baru, langkah selanjutnya adalah kita harus memiliki kepekaan (antisipatif) dalam menilai hal-hal yang akan atau sedang terjadi
1) Penerimaan secara terbuka (open minded); sikap ini merupakan langkah pertama dalam upaya menerima pengaruh modernisasi dan globalisasi. Sikap terbuka akan membuat kita lebih dinamis, tidak terbelenggu hal-hal lama yang bersikap kolot, dan akan lebih mudah menerima perubahan dan kemajuan zaman.
2) Mengembangkan sikap antisipatif dan selektif; sikap ini merupakan kelanjutan dari sikap terbuka. Setelah kita dapat membuka diri dari hal-hal baru, langkah selanjutnya adalah kita harus memiliki kepekaan (antisipatif) dalam menilai hal-hal yang akan atau sedang terjadi
kaitannya dengan pengaruh modernisasi dan globalisasi.
Sikap antisipatif dapat menunjukkan pengaruh yang timbul akibat adanya arus
globalisasi dan modernisasi. Setelah kita mampu menilai pengaruh yang terjadi,
maka kita harus mampu memilih (selektif) pengaruh mana yang baik bagi kita dan
pengaruh mana yang tidak baik bagi kita.
3) Adaptif, sikap ini merupakan kelanjutan dari sikap antisipatif dan selektif. Sikap adaptif merupakan sikap mampu menyesuaikan diri terhadap hasil perkembangan modernisasi dan globalisasi. Tentu saja penyesuaian diri yang dilakukan bersifat selektif, artinya memiliki pengaruh positif bagi si pelaku.
4) Tidak meninggalkan unsur-unsur budaya asli, seringkali kemajuan zaman mengubah perilaku manusia, mengaburkan kebudayaan yang sudah ada, bahkan menghilangkannya sama sekali. Kondisi ini menyebabkan seseorang/masyarakat kehilangan jati diri mereka, kondisi ini harus dapat dihindari. Semaju apa pun dampak modernisasi yang kita lalui, kita tidak boleh meninggalkan unsur-unsur budaya asli sebagai identitas diri. Jepang merupakan salah satu negara yang modern dan maju, namun tetap mempertahankan identitas diri mereka sebagai masyarakat Jepang.
b.Sikap Negatif
Berbeda dari sikap positif yang menerima terjadinya perubahan akibat dampak modernisasi dan globalisasi, sikap negatif menunjukkan bentuk penolakan masyarakat terhadap arus modernisasi dan globalisasi. Sikap negatif mengandung unsur-unsur berikut ini.
3) Adaptif, sikap ini merupakan kelanjutan dari sikap antisipatif dan selektif. Sikap adaptif merupakan sikap mampu menyesuaikan diri terhadap hasil perkembangan modernisasi dan globalisasi. Tentu saja penyesuaian diri yang dilakukan bersifat selektif, artinya memiliki pengaruh positif bagi si pelaku.
4) Tidak meninggalkan unsur-unsur budaya asli, seringkali kemajuan zaman mengubah perilaku manusia, mengaburkan kebudayaan yang sudah ada, bahkan menghilangkannya sama sekali. Kondisi ini menyebabkan seseorang/masyarakat kehilangan jati diri mereka, kondisi ini harus dapat dihindari. Semaju apa pun dampak modernisasi yang kita lalui, kita tidak boleh meninggalkan unsur-unsur budaya asli sebagai identitas diri. Jepang merupakan salah satu negara yang modern dan maju, namun tetap mempertahankan identitas diri mereka sebagai masyarakat Jepang.
b.Sikap Negatif
Berbeda dari sikap positif yang menerima terjadinya perubahan akibat dampak modernisasi dan globalisasi, sikap negatif menunjukkan bentuk penolakan masyarakat terhadap arus modernisasi dan globalisasi. Sikap negatif mengandung unsur-unsur berikut ini.
1) Tertutup dan was-was (apatis); sikap ini umumnya
dilakukan oleh masyarakat yang telah merasa nyaman dengan kondisi kehidupan
masyarakat yang ada, sehingga mereka merasa was-was, curiga, dan menutup diri
dari segala pengaruh kemajuan zaman. Sikap seperti ini pernah ditunjukkan oleh
negara Cina dengan politik Great Wall-nya. Sikap apatis dan menutup diri ini
tentu juga kurang baik, karena sikap ini akan menjauhkan diri dari kemajuan dan
perkembangan dunia, kondisi ini akan menyebabkan masyarakat negara lain yang
terus tumbuh dan berkembang seiring dengan kemajuan zaman.
2) Acuh tah acuh; sikap ini pada umumnya ditunjukkan oleh masyarakat awam yang kurang memahami arti strategis modernisasi dan globalisasi. Masyarakat awam pada umumnya tidak terlalu repot mengurusi dampak yang akan ditimbulkan oleh modernisasi dan globalisasi. Mereka pada umumnya memercayakan sepenuhnya pada kebijakan pemerintah atau atasan mereka (hanya sebagai pengikut saja). Sikap ini cenderung pasif dan tidak memiliki inisiatif.
3) Kurang selektif dalam menyikapi perubahan modernisasi; sikap ini ditunjukkan dengan menerima setiap bentuk hal-hal baru tanpa adanya seleksi/filter. Kondisi ini akan menempatkan segala bentuk kemajuan zaman sebagai hal yang baik dan benar, padahal tidak semua bentuk kemajuan zaman sesuai dengan budaya masyarakat kita. Jika seseorang atau suatu masyarakat hanya menerima suatu modernisasi tanpa adanya filter atau kurang selektif, maka unsur-unsur budaya asli mereka sedikit demi sedikit akan semakin terkikis oleh arus modernisasi yang mereka ikuti. Akibatnya, masyarakat tersebut akan kehilangan jati diri mereka dan ikut larut dalam arus modernisasi yang kurang terkontrol.
2) Acuh tah acuh; sikap ini pada umumnya ditunjukkan oleh masyarakat awam yang kurang memahami arti strategis modernisasi dan globalisasi. Masyarakat awam pada umumnya tidak terlalu repot mengurusi dampak yang akan ditimbulkan oleh modernisasi dan globalisasi. Mereka pada umumnya memercayakan sepenuhnya pada kebijakan pemerintah atau atasan mereka (hanya sebagai pengikut saja). Sikap ini cenderung pasif dan tidak memiliki inisiatif.
3) Kurang selektif dalam menyikapi perubahan modernisasi; sikap ini ditunjukkan dengan menerima setiap bentuk hal-hal baru tanpa adanya seleksi/filter. Kondisi ini akan menempatkan segala bentuk kemajuan zaman sebagai hal yang baik dan benar, padahal tidak semua bentuk kemajuan zaman sesuai dengan budaya masyarakat kita. Jika seseorang atau suatu masyarakat hanya menerima suatu modernisasi tanpa adanya filter atau kurang selektif, maka unsur-unsur budaya asli mereka sedikit demi sedikit akan semakin terkikis oleh arus modernisasi yang mereka ikuti. Akibatnya, masyarakat tersebut akan kehilangan jati diri mereka dan ikut larut dalam arus modernisasi yang kurang terkontrol.
2. Akibat Modernisasi dan
Globalisasi terhadap Budaya Indonesia
Suatu kemajuan akan menghasilkan dampak positif dan
negatif. Hal ini harus dapat kalian sadari betul agar dapat meminimalkan dampak
negatif yang merugikan serta memaksimalkan dampak positif yang menguntungkan.
a.
Akibat positif globalisasi
1) Semakin dipercayanya kebudayaan Indonesia; dengan adanya internet, kalian bisa mengetahui kebudayaan-kebudayaan bangsa lain, sehingga dapat dibandingkan ragam kebudayaan antarnegara, bahkan dapat terjadi adanya akulturasi budaya yang akan semakin memperkaya kebudayaan bangsa. Dengan memperbandingkan itu pula kalian dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan budaya Indonesia bila dibandingkan dengan kebudayaan bangsa-bangsa lain.
2) Ragam kebudayaan dan kekayaan alam negara Indonesia lebih dikenal dunia; dulu mungkin masyarakat Eropa hanya mengenal Bali sebagai objek wisata di Indonesia. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi, masyarakat Eropa mulai mengenal keindahan alam Danau Toba di Sumatra Utara, panorama Taman Laut Bunaken di Sulawesi Utara, keaslian alam Perairan Raja Ampat di Papua, kelembutan tari Bedoyo Ketawang dari Solo (Jawa Tengah), keanggunan tari Persembahan dari Sumatra Barat, atau kemeriahan tari Perang dari suku Nias di Sumatra Utara.
1) Semakin dipercayanya kebudayaan Indonesia; dengan adanya internet, kalian bisa mengetahui kebudayaan-kebudayaan bangsa lain, sehingga dapat dibandingkan ragam kebudayaan antarnegara, bahkan dapat terjadi adanya akulturasi budaya yang akan semakin memperkaya kebudayaan bangsa. Dengan memperbandingkan itu pula kalian dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan budaya Indonesia bila dibandingkan dengan kebudayaan bangsa-bangsa lain.
2) Ragam kebudayaan dan kekayaan alam negara Indonesia lebih dikenal dunia; dulu mungkin masyarakat Eropa hanya mengenal Bali sebagai objek wisata di Indonesia. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi, masyarakat Eropa mulai mengenal keindahan alam Danau Toba di Sumatra Utara, panorama Taman Laut Bunaken di Sulawesi Utara, keaslian alam Perairan Raja Ampat di Papua, kelembutan tari Bedoyo Ketawang dari Solo (Jawa Tengah), keanggunan tari Persembahan dari Sumatra Barat, atau kemeriahan tari Perang dari suku Nias di Sumatra Utara.
b
. Akibat Negatif Globalisasi
1) Munculnya guncangan kebudayaan (cultural shock);
guncangan budaya umumnya dialami oleh golongan tua yang terkejut karena melihat
adanya perubahan budaya yang dilakukan oleh para generasi muda. Cultural Shock
dapat diartikan sebagai ketidaksesuaian unsur-unsur yang saling berbeda
sehingga menghasilkan suatu pola yang tidak serasi fungsinya bagi masyarakat
yang bersangkutan. Perubahan unsur-unsur budaya seringkali ditanggapi oleh masyarakat
dengan beragam. Bagi masyarakat yang belum siap menerima perubahan-perubahan
yang terjadi maka akan timbul goncangan (shock) dalam kehidupan sosial dan
budayanya yang mengakibatkan seorang individu
menjadi tertinggal atau frustasi. Kondisi demikian dapat menyebabkan timbulnya
suatu keadaan yang tidak seimbang dan tidak serasi dalam kehidupan. Contoh: di
era globalisasi ini unsur-unsur budaya asing seperti pola pergaulan hedonis
(memuja kemewahan), pola hidup konsumtif sudah menjadi pola pergaulan dan gaya
hidup para remaja kita. Bagi individu atau remaja yang tidak siap dan tidak
dapat menyesuaikan pada pola pergaulan tersebut, mereka akan menarik diri dari
pergaulan atau bahkan ada yang frustasi sehingga menimbulkan tindakan bunuh
diri atau perilaku penyimpangan yang lain.
2) Munculnya ketimpangan kebudayaan (cultural lag); kondisi ini terjadi manakala unsur-unsur kebudayaan tidak berkembang secara bersamaan, salah satu unsur kebudayaan berkembang sangat cepat sedangkan unsur lainnya mengalami ketertinggalan. Ketertinggalan yang terlihat mencolok adalah ketertinggalan alam pikiran dibandingkan pesatnya perkembangan teknologi, kondisi ini terutama terjadi pada masyarakat yang sedang berkembang seperti Indonesia. Untuk mengejar ketertinggalan ini diperlukan penerapan sistem dan pola pendidikan yang berdisiplin tinggi. Contoh: Akibat kenaikan harga BBM pemerintah mengkonversi bahan bakar minyak menjadi gas dengan cara mensosialisasikan tabung gas ke masyarakat. Namun berhubung sebagian masyarakat belum siap, terkait dengan kenyamanan dan keamanan penggunaan tabung gas maka masyarakat kebayakan menolak konversi tersebut. Kondisi demikian menunjukkan adanya ketertinggalan budaya (cultural lag) oleh sebagian masyarakat terhadap perubahan budaya dan perkembangan kemajuan teknologi.
2) Munculnya ketimpangan kebudayaan (cultural lag); kondisi ini terjadi manakala unsur-unsur kebudayaan tidak berkembang secara bersamaan, salah satu unsur kebudayaan berkembang sangat cepat sedangkan unsur lainnya mengalami ketertinggalan. Ketertinggalan yang terlihat mencolok adalah ketertinggalan alam pikiran dibandingkan pesatnya perkembangan teknologi, kondisi ini terutama terjadi pada masyarakat yang sedang berkembang seperti Indonesia. Untuk mengejar ketertinggalan ini diperlukan penerapan sistem dan pola pendidikan yang berdisiplin tinggi. Contoh: Akibat kenaikan harga BBM pemerintah mengkonversi bahan bakar minyak menjadi gas dengan cara mensosialisasikan tabung gas ke masyarakat. Namun berhubung sebagian masyarakat belum siap, terkait dengan kenyamanan dan keamanan penggunaan tabung gas maka masyarakat kebayakan menolak konversi tersebut. Kondisi demikian menunjukkan adanya ketertinggalan budaya (cultural lag) oleh sebagian masyarakat terhadap perubahan budaya dan perkembangan kemajuan teknologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar