Selasa, 02 Juni 2015

Manfaat Gurita

Gurita adalah hewan moluska dari kelas Cephalopoda (kaki hewan terletak di kepala), ordo Octopoda dengan terumbu karang disamudra sebagai habitat utama. Gurita terdiri dari 289 spesies yang mencakup sepertiga dari total spesies kelas Cephalopoda. Gurita dalam bahasa Inggris disebut Octopus (Yunani: Ὀκτάπους, delapan kaki) yang sering hanya mengacu pada hewan dari genus Octopus.

Bentuk Fisik
Gurita memiliki 8 lengan (bukan tentakel) dengan alat penghisap berupa bulatan-bulatan cekung pada lengan yang digunakan untuk bergerak di dasar laut dan menangkap mangsa. Lengan gurita merupakan struktur hidrostat muskuler yang hampir seluruhnya terdiri dari lapisan otot tanpa tulang atau tulang rangka luar. Tidak seperti hewan Cephalopoda lainnya, sebagian besar gurita dari subordo Incirrata mempunyai tubuh yang terdiri dari otot dan tanpa tulang rangka dalam. Gurita tidak memiliki cangkang sebagai pelindung di bagian luar seperti halnya Nautilus dan tidak memiliki cangkang dalam atau tulang seperti sotong dan cumi-cumi. Paruh adalah bagian terkeras dari tubuh gurita yang digunakan sebagai rahang untuk membunuh mangsa dan menggigitnya menjadi bagian-bagian kecil.
Tubuh yang sangat fleksibel memungkinkan gurita untuk menyelipkan diri pada celah batuan yang sangat sempit di dasar laut, terutama sewaktu melarikan diri dari ikan pemangsa seperti belut laut Moray. Gurita yang kurang dikenal orang dari subordo Cirrata memiliki dua buah sirip dan cangkang dalam sehingga kemampuan untuk menyelip ke dalam ruangan sempit menjadi berkurang.
Gurita mempunyai masa hidup yang relatif singkat dan beberapa spesies hanya hidup selama 6 bulan. Spesies yang lebih besar seperti Gurita raksasa Pasifik Utara yang beratnya bisa mencapai 40 kilogram bisa hidup sampai 5 tahun di bawah kondisi lingkungan yang sesuai. Reproduksi merupakan salah satu sebab kematian, gurita jantan hanya bisa hidup beberapa bulan setelah kawin dan gurita betina mati mati tidak lama setelah bertelur. Kematian disebabkan kelalaian gurita untuk makan selama sekitar satu bulan sewaktu menjaga telur-telur yang belum menetas.
Selubung bagian perut tubuh gurita disebut mantel yang terbuat dari otot dan terlihat seperti kantung. Gurita memiliki tiga buah jantung yang terdiri dari dua buah jantung untuk memompa darah ke dua buah insang dan sebuah jantung untuk memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Darah gurita mengandung protein Hemosianin yang kaya dengan tembaga untuk mengangkut oksigen. Dibandingkan dengan Hemoglobin yang kaya dengan zat besi, Hemosianin kurang efisien dalam mengangkut oksigen. Hemosianin larut dalam plasma dan tidak diikat oleh sel darah merah sehingga darah gurita berwarna biru pucat. Gurita bernapas dengan menyedot air ke dalam rongga mantel melalui kedua buah insang dan disemburkan keluar melalui tabung siphon. Gurita memiliki insang dengan pembagian yang sangat halus, berasal dari pertumbuhan tubuh bagian luar atau bagian dalam yang mengalami vaskulerisasi.

Kandungan dan Manfaat Gurita bagi Kesehatan

1. Lemak dan Kolesterol
Satu 3-ons porsi gurita memberikan kurang dari 2 gram total lemak - termasuk kurang dari 0,5 gram dari lemak jenuh. Lemak berbahaya ini meningkatkan low-density lipoprotein, atau kolesterol LDL dalam darah Anda, yang dapat meningkatkan risiko keseluruhan penyakit jantung. Lemak jenuh harus kurang dari 7 persen dari total kalori Anda.
Gurita juga mengandung kolesterol. Kolesterol itu dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, sama seperti lemak jenuh, sebaiknya Anda tidak mengkonsumsinya terlalu banyak. Jaga total asupan kolesterol anda dibawah 200 miligram per hari untuk menjaga jantung Anda tetap sehat. Gurita dengan porsi 3 ons memiliki lebih dari 80 miligram kolesterol.

2. Zat Besi
Octopus secara alami sangat tinggi zat besi, yang menyediakan semua zat besi yang diperlukan untuk pria dan hampir setengah dari jumlah yang direkomendasikan untuk wanita. Besi merupakan mineral jejak, yang berarti Anda hanya membutuhkan jumlah kecil setiap hari. Mineral ini merupakan pembawa oksigen dan mengangkut oksigen ke sel-sel, jaringan dan organ-organ vital. Besi juga berperan dalam pertumbuhan sel. Pria membutuhkan 8 miligram zat besi setiap hari, sementara wanita membutuhkan 18 miligram. Satu porsi 3-ons gurita menawarkan lebih dari 8 miligram.

3. Selenium
Octopus menyediakan lebih dari jumlah yang disarankan harian Anda akan selenium. Mineral ini berperan dalam metabolisme protein selama proses pencernaan. Selenium juga bertindak sebagai antioksidan dengan membersihkan tubuh Anda dari radikal bebas yang dapat merusak jaringan seluler. Ketika radikal bebas merusak sistem tubuh Anda, mereka memakan sel-sel sehat dan meningkatkan risiko penyakit kronis. Antioksidan, seperti selenium, melindungi sel-sel dengan menetralisir radikal bebas. Anda perlu 55 mikrogram selenium setiap hari, dari laporan Linus Pauling Institute. Satu 3-ons porsi gurita mengandung sekitar 75 mikrogram selenium.

4. Vitamin B-12
Octopus melebihi kebutuhan harian akan vitamin B-12. Vitamin ini sangat penting untuk metabolisme, membuat sel-sel darah merah baru dan mendukung fungsi otak sehari-hari. Anda perlu 2,4 mikrogram vitamin B-12 setiap hari. Mengkonsumsi porsi 3-ons gurita untuk makan malam menawarkan lebih dari 30 mikrogram Vitamin B 12. Tidak ada efek samping dari mengkonsumsi terlalu banyak B-12, karena tubuh Anda akan mengekresinya melalui urin.


Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Gurita
http://www.zonakesehatan.info/2014/12/manfaat-makan-gurita-bagi-kesehatan.html

Penyakit yang Diakibatkan Radiasi & Magnet pada Smartphone

Magnet adalah suatu objek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.
Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet.
Satuan intensitas magnet menurut sistem metrik pada Satuan Internasional (SI) adalah Tesla dan SI unit untuk total fluks magnetik adalah weber. 1 weber/m^2 = 1 tesla, yang memengaruhi satu meter persegi.
Elektromagnet terbuat dari gulungan kawat yang bertindak sebagai magnet ketika arus listrik melewatinya tapi berhenti menjadi magnet ketika tidak diberi arus listrik. Seringkali , kumparan melilit inti dari "lunak" bahan ferromagnetic seperti baja , yang sangat meningkatkan medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan. Keseluruhan kekuatan magnet diukur dengan momen magnetik atau, sebaliknya, total fluks magnetik yang dihasilkan. Kekuatan lokal magnet dalam suatu material diukur dengan magnetisasi nya .


Beberapa Penyakit Akibat Radiasi dari Smartphone

Pada masyarakat modern sekarang ini smartphone sudah menjadi sebuah kebutuhan primer. Padahal penggunaan smartphone itu sendiri ternyata menimbulkan radiasi yang cukup berbahaya bagi kesehatan. Pada ponsel terdapat transmitter yang mengubah suara menjadi gelombang sinusoidal kontinu yang kemudian dipancarkan keluar melalui antenna dan gelombang ini berfluktuasi melalui udara. Gelombang RF (radio frequency) inilah yang menimbulkan radiasi elektromagnetik.
Radiasi elektromagnetik terdiri dari gelombang elektrik dan energi magnetik dengan kecepatan cahaya. Semua energi elektromagnetik jatuh pada spectrum elektromagnetik, yang rangenya dari radiasi ELF(extremly low frequency) sampai sinar X dan sinar Gamma. Ketika orang menelpon, maka ponsel akan diletakkan di telinga. Pada posisi ini, peluang radiasi dari ponsel akan diserap oleh jaringan tubuh sangat besar. Yang sering diperdebatkan sekarang adalah seberapa besar radiasi tersebut berbahaya & apakah ada efek jangka panjang bagi kesehatan?

Beberapa institusi menyatakan bahwa radiasi dari penggunan smartphone atau ponsel tidak berbahaya. Dan memang radiasi tersebut, yang tergolong gelombang RF, tidak cukup berbahaya. Tapi bukan berarti kemungkinan adanya efek samping tidak ada. Radiasi RF pada level tinggi dapat merusak jaringan tubuh. Radiasi RF punya kemampuan untuk memanaskan jaringan tubuh seperti oven microwave memanaskan makanan. Dan radiasi tersebut dapat merusak jaringan tubuh, karena tubuh kita tidak diperlengkapi untuk mengantisipasi sejumlah panas berlebih akibat radiasi RF. Penelitian lain menunjukkan radiasi non-ionisasi (termasuk gelombang RF) menimbulkan efek jangka panjang.
Berikut beberapa penyakit dan kelainan yang berpotensi timbul karena radiasi smartphone adalah:
·         Kanker
·         Tumor otak
·         Alzheimer
·         Parkinson
·          Sakit kepala
Penelitian yang berbeda menghasilkan hasil yang berbeda. Ada yang menyatakan radiasi smartphone lebih banyak menyebabkan kanker dan kelainan. Ada yang menyatakan bahwa radiasi smartphone tidak berhubungan dengan kanker. Terlepas dari mana yang benar atau salah tentu kita sebaiknya perlu untuk bersikap waspada dan mengantisipasi.

Jangan lagi kita meremehkan resiko dari radiasi smartphone ini karena akibatnya bisa fatal bagi organ tubuh kita. Jauhkanlah smartphone dari Anda sebisa mungkin ketika Anda tidak sedang memakainya.

Jangan meletakkan smartphone dekat dengan Anda ketika tidur. Jauhkan juga barang-barang elektronik lainnya (radio, televisi, laptop) dari tempat Anda tidur karena radiasi dari barang-barang elektronik tersebut bisa membahayakan kesehatan Anda dalam jangka panjang.  Selain itu, perusahaan-perusahaan besar yang memproduksi smartphone juga telah melakukan tes untuk mengukur radiasi setiap produk smartphone yang dihasilkan. Di Amerika terdapat suatu badan yang menilai apakah setiap produk smartphone yang ada layak untuk dipasarkan di masyarakat, dan yang layak dipasarkan adalah yang radiasinya dibawah level tertentu.
Selain magnet dan radiasi yang dihasilkan oleh smartphone berbahaya bagi kesehatan tubuh, magnet yang terdapat pada aksesoris smartphone seperti flipcover atau leather case pun jika penggunaan dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan kerusakan pada smartphone anda. Misalnya, kerusakan pada layar, prosesor atau komponen yang terdapat didalam ponsel itu sendiri.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Magnet
https://milaazizah.wordpress.com/kesehatan-2/macam-macam-penyakit-akibat-radiasi-handphone/
http://www.gadtorade.com/node/33